Blogroll

Padu Padan-Pro Amatir

Padu Padan Pro-Amatir

Dengan pertunjukan apa adanya, ”Selebriti Jam” menjadi tontonan yang cukup menghibur.

Penampilan Donna Agnesia cukup atraktif untuk menarik perhatian penonton. Bergaun merah muda dilengkapi sepasang sayap setinggi dua meter, beratnya mencapai 1,5 kilogram. ia tampil bak bidadari. Klop dengan judul lagu yang dilantunkannya bersama Andre Hehanusa.

Sambil melantunkan lagu, Donna duduk di ayunan yang dihiasi dedaunan. Sayang, suaranya tak semerdu bidadari langit ketujuh. Walau terdengar cukup padu, sejujurnya Andre (penyanyi asli lagu itu) lumayan bekerja keras menutupi kekurangan Donna, meski tak ada nada yang keluar pitch.

Selain pasangan Donna-Andre, Rabu malam lalu, hadir pula pasangan Surya Saputra-Titiek Puspa dan Angel Karamoy-Nafa Urbach. Ketiganya tampil live dalam acara bertajuk “Selebriti Jam”, yang ditayangkan Antv saban Rabu. Ketiga pasangan itu tampil dalam babak bernama best runner up. Ini babak penyisihan terakhir sebelum para pemenangnya tampil di babak semifinal.

Sebelumnya ada 18 pasangan peserta yang ikut ambil bagian dalam “Selebriti Jam”. Maklum, acara ini menerapkan sistem gugur. Di setiap episode –ditayangkan dua kali dalam sepekan dengan tayangan Sabtu malam berupa rerun— tiga pasang peserta tampil. Mereka membawakan lagu yang dipilih di hadapan dewan juri, terdiri dau juri tetap: Vina Panduwinata dan Setiawan Djody, serta juri tamu.

Eliminasi tiap pasang diserahkan kepada pemirsa ”Selebriti Jam”, yang memberikan suara via SMS. Pasangan yang menduduki posisi ketiga otomatis tereliminasi. Runner up tiap episode diberi kesempatan masuk babak best runner up, semula namanya babak wild card. Sementara peringkat pertama melenggang ke babak semifinal.

Keterlibatan pemirsa cukup lumayan. Misalnya, ketika sang bidadari Donna Agnesia tampil, total SMS yang masuk mencapai 30.000. Jumlah ini menunjukkan tren meningkat, mendekati babak-babak akhir ”Selebriti Jam”.

Acara ini tak sepenuhnya ide orisinal Antv atau Becker Entertainment, rumah produksi acara tersebut. Acara “Star On Stage” yang ditanyakan sebuah stasiun televisi Swedia menjadi referensinya. Namun, seperti diakui Pinkan Laluyan, Executive Producer Antv, tak seluruhnya “Star On Stage” di-copy-paste.

Soal durasi, misalnya. Acara yang menghabiskan Rp 200 juta tiap episode itu lebih panjang 30 menit ketimbang yang ditayangkan di Swedia. Lalu, dalam penentuan pemenang, peserta ”Selebriti Jam” menjalani proses yang lebih panjang. Kemudian jumlah peserta yang mencapai 36 orang.

Sebelum diperkenalkan pertama kali pada 20 September, seluruh peserta tampil dan belum dilakukan eliminasi. Kemudian Antv dan Becker menyiapkan acara ini selama tiga bulan. Waktu selama itu banyak disisihkan untuk menghubungi para pendukung acara. “Untuk meyakinkan mereka agar mau ‘buka mulut’,” kata Arry Syaff, Line Producer Becker Entertainment.

Usaha penyelenggara ini memang terlihat keras. Buktinya, mereka berhasil meyakinkan Ian Kasela (vokalis Radja), Harvey Malaiholo (yang terhitung cukup lama tak tampil live di layar kaca), hingga penyanyi senior Titiek Puspa, dari kelompok penyanyi profesional, untuk mau tampil. Berbagai aliran musik juga terwakili lewat kelompok ini, seperti pop rock, dangdut, jazz, hingga slow rock.

Demikian juga ketika berhadapan dengan Dokter Boyke Dian Nugrogo, Ajie Notonegoro, hingga Nadine Chandrawinata. Pihak Becker berusaha keras meyakinkan mereka untuk ikut ambil bagian dalam acara tersebut. Sebuah asumsi dibangun Becker Entertainment ketika memilih mereka. “Pada dasarnya, semua orang suka beryanyi,” ujar Arry.

Tak ada pakem khusus yang diterapkan produser acara ini pada tiap kelompok peserta. Ini tak lain karena bagi para peserta juga diterjunkan pelatih vokal. Tak tanggung-tanggung, ”Selebriti Jam” mendaulat Irvan Nat sebagai pelatih vokal. Irvan sudah punya segudang pengalaman mengajari ratusan penyanyi Tanah Air ketika memasuki dapur rekaman.

Saking inginnya tampil bagus, Angel Karamoy malah sampai menginap di rumah pasangannya, Nafa Urbach. Usaha ini rupanya memberi hasil lumayan. Buktinya, mereka sampai babak best runner up tadi.

Kalau akhirnya masih ada yang meleset dari nada semestinya, pihak produser tidak melakukan apa-apa untuk memperbaikinya lagi. Bukankah pemirsa yang punya kuasa lewat jari-jarinya, entah memindahkan kanal TV atau mengetik SMS mendukung pasangan tertentu.

Ketika beberapa episode awal ditayangkan, Antv dan Becker sudah bisa menebak reaksi pemirsa. Ada yang mencak-mencak setelah mendengar suara fals Nadine atau overaktingnya Ivan Gunawan. Reaksi macam ini wajar. “Ketidaksempurnaan suara public figure itu yang menjadi nilai plus,” kata Arry.

Mantan vokalis Baron Band ini bilang, di bagian itulah ”Selebriti Jam” berbeda 180 derajat dibandingkan dengan kontes menyanyi lainnya, yang pesertanya sudah terlatih, tahu mengontrol pitch, dan sebagainya. Pintarnya produser ”Selebriti Jam”, mereka juga menayangkan bagaimana kerasnya para penyanyi amatir itu berlatih. Bahkan empat setengah jam sebelum tampil live, mereka masih berlatih.

Tentu ini mengundang simpati buat para peserta. Dengan pertunjukan apa adanya itu, ”Selebriti Jam” berhasil merebut rating cukup tinggi, 2,9, dan audience share sebesar 7,3. Maka, acara ini bertengger di posisi kedua –kadang ketiga– di antara acara hiburan Antv. Ia mengekor program “Super Deal 2 Milyar”.

Leave a comment